Capaian sejumlah negara maju lainnya juga berada di bawah level Indonesia, seperti Korea Selatan (49,4), Amerika Serikat (49,0), dan Jerman (38,8)

Jakarta (ANTARA) - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut sentimen pelaku usaha di sektor manufaktur tetap positif pada Juli 2023.

Hal itu sejalan dengan peningkatan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur yang naik menjadi 53,3 pada Juli 2023 dari sebelumnya 52,5 pada Juni 2023.

"Secara keseluruhan sentimen pelaku usaha di sektor manufaktur Indonesia tetap positif di bulan Juli," kata Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Penguatan PMI manufaktur didorong meningkatnya pemintaan baru baik di dalam negeri maupun ekspor. Pulihnya permintaan ekspor ke level ekspansif meningkatkan permintaan agregat secara keseluruhan sehingga diharapkan dapat menopang kinerja pertumbuhan ekonomi pada semester II 2023.

Capaian PMI manufaktur di level 53,3 merupakan yang tertinggi bagi Indonesia selama 10 bulan terakhir atau sejak September 2022.

Progres PMI manufaktur RI lebih baik bila dibandingkan dengan perkembangan kinerja manufaktur beberapa negara mitra dagang utama, seperti Tiongkok dan Jepang yang masing-masing berada di level 49,2 dan 49,6.

Selain itu, capaian sejumlah negara maju lainnya juga berada di bawah level Indonesia, seperti Korea Selatan (49,4), Amerika Serikat (49,0), dan Jerman (38,8).

Sementara negara ASEAN lainnya seperti Malaysia dan Vietnam masih terkontraksi di level 47,8 dan 48,7. Di samping Malaysia dan Vietnam, Filipina dan Taiwan juga mencatatkan level PMI manufaktur di bawah capaian Indonesia, yakni masing-masing di level 51,9 dan 44,1.

Menanggapi capaian PMI Manufaktur Indonesia pada Juli, Jingyi Pan selaku Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence mengatakan bahwa sektor industri manufaktur Indonesia terus memperlihatkan momentum pertumbuhan yang kuat pada awal triwulan ketiga.

"Percepatan total pertumbuhan pesanan baru tidak hanya didukung oleh kenaikan permintaan domestik, tetapi juga didukung oleh kenaikan baru pada bisnis baru dari luar negeri, menunjukkan perbaikan kondisi permintaan secara meluas," terang Jingyi.

Baca juga: PMI manufaktur RI Juli 53,3 persen, tertinggi dalam 10 bulan terakhir
Baca juga: Menkeu: Kondisi ekonomi global hingga kini lebih baik dari perkiraan
Baca juga: BI: Sektor manufaktur meningkat dan ekspansif pada triwulan II 2023

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023